M Mendeteksi Kerusakan Beban Motor Listrik AC Tiga Fasa Berbasis Programmable Logic Controller (PLC)
DOI:
https://doi.org/10.52661/j_ict.v1i1.20Keywords:
: kerusakan, beban, motor listrik, fasa, PLCAbstract
Abstract
Motor listrik merupakan beban listrik untuk merubah dari tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Motor listrik digunakan untuk kompresor, pemintalan benang, konveyor, lift, escalator, AC, blower, pemotong, pompa. Sebelum motor listrik dipasang, perlu perencanaan instalasi listrik lengkap dengan kendalinya. Kendali motor listrik 3 fasa ada dua jenis yaitu kendali secara konvensional dan kendali secara elektronik yang dilengkapi dengan program. Kendali elektronika dengan progam dikenal dengan PLC. Saklar di PLC terdiri atas saklar NO ( Normally open) dan saklar NC ( Normally Close). Fungsi saklar NO untuk penghubung sedangkan saklar NC untuk pemisah. PLC memerlukan gambar instalasi untuk menghubunkan sumber listrik ke beban motor. Gambar instalasi tersebut dikenal dengan ladder. Pada waktu beban beroperasi dapat di layar computer. Jika beban beroperasi dengan baik, ada tanda biru di wiring instalasi motor dan sebaliknya jika mesin tidak beroperasi, di wiring instalasi tidak ada warna.
Kata kunci: kerusakan, beban, motor listrik, fasa, PLC
- INTRODUCTION
Dengan semakin tinggi teknologi di bidang pengendalian, semakin mudah untuk pengaturan. pengoperasian motor–motor listrik biasanya diaplikasikan dengan beban jenis sequence, interlock, kombinasi antara keduanya dan lain sebagainya. Sistem kontrol yang dipakai umumnya masih menggunakan sistem kontrol konvensional. Dalam kenyataan sistem kontrol manual ini memiliki beberapa kelemahan, seperti diperlukan kerja keras saat dilakukan pengkabelan, kesulitan saat dilakukan penggantian dan perbaikan, dan kesulitan dalam melakukan penelusuran kesalahan. PLC dirancang untuk mengendalikan suatu sistem kontrol otomatis pada mesin-mesin industri ataupun aplikasi lainnya. Beberapa keuntungan yang menjadi tolak ukur pada PLC dibandingkan dengan sistem kontrol konvensional, antara lain efisien saat pengkabelan, wiring relatif sedikit, urutan proses ladder dapat dengan mudah diubah, perangkat PLC menggunakan prosesor untuk pengaturan dan pengawasan beban. Beban yang diatur sudah terintergasi dengan PLC. PLC sangat fleksibel dengan beban yang diatur. Program PLC berupa ladder yang menghubungkan dari sumber listrik ke beban motor.
- LITERATUR VIEW
Konsep PLC
- Programmable
PLC dapat menyimpan program yang telah dibuat dengan mudah dirubah fungsi dan kegunaannya
- Logic
PLC mampu memproses secara aritmatik dan logic (ALU), untuk melakukan operasi:
- Membandingkan
- Mengalikan
- Menjumlahkan
- Mengurangi
- Negasi
- OR
- AND
- NOT
- NAND
- NOR
- XOR
- Controller
PLC mampu mengontrol dan mengatur proses sehinga menghasilkan keluaran yang diinginkan
Keuntungan pengaturan dengan PLC
- Konsumsi daya rendah
- Menggunakan kabel atau penghantar sedikit
- Mudah pengawasan beban
- Pemahaman wiring mudah
- Ketahanan PLC lebih baik jika dibandingkan denga konvensional
Gambar 1 adalah hubungan PLC dengan beban
Gambar 1. PLC dengan beban
- Motor Listrik
Motor listrik untuk merubah dari tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Gambar motor ditujukkan pada gambar 2.
Gambar 2. Motor listrik
Jenis motor berdasar fasa
- Motor 1 fasa
- Motor 3 fasa
- Hubungan bintang
- Hubungan delta
Motor hubungan bintang mempunyai tegangan terminal netral ke fasa adalah 220 V, sedangkan tegangan fasa ke fasa adalah 380 V. Untuk motor hubungan belitan delta tidak ada netral, tegangan antar fasa adalah 380V.
Sedangkan motor listrik berdasarkan sumber tegangan adalah:
- Motor DC
- Motor AC
- Motor induksi (Asinkron)
- Motor sinkron
Bagian-bagian motor listrik
Bagian-bagian motor terdiri atas
- Stator
Adalah bagian motor yang diam. Contoh
- Terminal
- Kerangka atau bodi motor
- Rotor
Adalah bagian motor yang berputar. Contoh
- Bearing
- poros
- Celah udara
Adalah celah antara stator dengan rotor
- Timer
Timer adalah pewaktu untuk menentukan kerja saklar NO dan saklar NC. Saklar NO yang semula membuka menjadi menutup, dan sebaliknya saklar NC yang semula menutup menjadi terbuka.
III.a. Saklar NO dan NC
Saklar Normally open (NO)
Yaitu saklar dengan kondisi terbuka jika dalam keadaan tidak kerja, mempunyai kondisi tertutup jika bekerja. Simbol saklar dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Simbol saklar NO
III.b. Saklar Normally Closed (NC)
Yaitu saklar dengan kondisi tertutup jika dalam keadaan tidak kerja, mempunyai kondisi terbuka jika bekerja. Simbol saklar dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Simbol saklar NC
Ladder.
- Ladder
Ladder adalah gambar rangkaian pengendali dan beban di PLC.
Simbol ladder
- Beban (Load)
Start pada normally open input. Gambar 5 adalah saklar NO input
Gambar 5. Saklar normally open input
- Beban not/ load not
Start pada normally close input. . gambar 6 adalah simbol bebaan
Gambar 6.. Saklar normally close input
Berikut pada gambar 7 adalah contoh gambar rangkaian NO dan NC di ladder.
0000
Instruksi LOAD
0000
Instruksi LOAD NOT
Gambar 7. Ladder instruksi NO dan NC
Tabel 1 adalah tabel intruksi dan operan ladder NO dan NC
TABEL 1
TABEL INSTRUKSI DAN OPERAN LADDER NO dan NC
ALAMAT
INSTRUKSI
OPERAN
00000
LD
00000
00001
INSTRUKSI
00002
LD NOT
00000
00003
INSTRUKSI
- AND
Berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih input masukan dalam bentuk saklar normally open secara seri. Berikut gambar 8 adalah saklar AND
Gambar 8. Saklar AND
- AND NOT
Berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih input masukan dalam bentuk saklar normally closed secara seri. Berikut gambar adalah saklar AND NOT
Gambar 9. Saklar AND NOT
- AND dan AND NOT
Gambar 10 adalah gambar ladder rangkaian AND dan AND NOT
Gambar 10. Rangkaian AND dan AND NOT
Gambar 11. Ladder lengkap kendali dan beban
Kesimpulan:
- Garis ladder sebagian berwarna biru, PLC mempunyai kondisi siap
- Garis ladder penuh berwarna biru, PLC bekerja normal sesuai dengan pengendalian
- Garis ladder warna biru terputus, sistem pengendalian adalah ada kerusakan.
[1] Setiawan, I. (2006). Programmable Logic Controller(PLC) dan TeknikPerancangan istemKontrolYogyakarta: Penerbit Andi
[2] Bolton, Programmable Logic Controller (PLC), Jakarta, Erlangga, 2004.
[3] Datasheet, BJ Miniatur Long Distance Photo Electrics Sensors
[4] Budiyanto, M., dan Wijaya, A., 2003, Pengenalan Dasar -Dasar PLC (Programable Logic Controller),Gava Media, Yogyakarta.
Abstract
Motor listrik merupakan beban listrik untuk merubah dari tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Motor listrik digunakan untuk kompresor, pemintalan benang, konveyor, lift, escalator, AC, blower, pemotong, pompa. Sebelum motor listrik dipasang, perlu perencanaan instalasi listrik lengkap dengan kendalinya. Kendali motor listrik 3 fasa ada dua jenis yaitu kendali secara konvensional dan kendali secara elektronik yang dilengkapi dengan program. Kendali elektronika dengan progam dikenal dengan PLC. Saklar di PLC terdiri atas saklar NO ( Normally open) dan saklar NC ( Normally Close). Fungsi saklar NO untuk penghubung sedangkan saklar NC untuk pemisah. PLC memerlukan gambar instalasi untuk menghubunkan sumber listrik ke beban motor. Gambar instalasi tersebut dikenal dengan ladder. Pada waktu beban beroperasi dapat di layar computer. Jika beban beroperasi dengan baik, ada tanda biru di wiring instalasi motor dan sebaliknya jika mesin tidak beroperasi, di wiring instalasi tidak ada warna.
Kata kunci: kerusakan, beban, motor listrik, fasa, PLC
- INTRODUCTION
Dengan semakin tinggi teknologi di bidang pengendalian, semakin mudah untuk pengaturan. pengoperasian motor–motor listrik biasanya diaplikasikan dengan beban jenis sequence, interlock, kombinasi antara keduanya dan lain sebagainya. Sistem kontrol yang dipakai umumnya masih menggunakan sistem kontrol konvensional. Dalam kenyataan sistem kontrol manual ini memiliki beberapa kelemahan, seperti diperlukan kerja keras saat dilakukan pengkabelan, kesulitan saat dilakukan penggantian dan perbaikan, dan kesulitan dalam melakukan penelusuran kesalahan. PLC dirancang untuk mengendalikan suatu sistem kontrol otomatis pada mesin-mesin industri ataupun aplikasi lainnya. Beberapa keuntungan yang menjadi tolak ukur pada PLC dibandingkan dengan sistem kontrol konvensional, antara lain efisien saat pengkabelan, wiring relatif sedikit, urutan proses ladder dapat dengan mudah diubah, perangkat PLC menggunakan prosesor untuk pengaturan dan pengawasan beban. Beban yang diatur sudah terintergasi dengan PLC. PLC sangat fleksibel dengan beban yang diatur. Program PLC berupa ladder yang menghubungkan dari sumber listrik ke beban motor.
- LITERATUR VIEW
Konsep PLC
- Programmable
PLC dapat menyimpan program yang telah dibuat dengan mudah dirubah fungsi dan kegunaannya
- Logic
PLC mampu memproses secara aritmatik dan logic (ALU), untuk melakukan operasi:
- Membandingkan
- Mengalikan
- Menjumlahkan
- Mengurangi
- Negasi
- OR
- AND
- NOT
- NAND
- NOR
- XOR
- Controller
PLC mampu mengontrol dan mengatur proses sehinga menghasilkan keluaran yang diinginkan
Keuntungan pengaturan dengan PLC
- Konsumsi daya rendah
- Menggunakan kabel atau penghantar sedikit
- Mudah pengawasan beban
- Pemahaman wiring mudah
- Ketahanan PLC lebih baik jika dibandingkan denga konvensional
Gambar 1 adalah hubungan PLC dengan beban
Gambar 1. PLC dengan beban
- Motor Listrik
Motor listrik untuk merubah dari tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Gambar motor ditujukkan pada gambar 2.
Gambar 2. Motor listrik
Jenis motor berdasar fasa
- Motor 1 fasa
- Motor 3 fasa
- Hubungan bintang
- Hubungan delta
Motor hubungan bintang mempunyai tegangan terminal netral ke fasa adalah 220 V, sedangkan tegangan fasa ke fasa adalah 380 V. Untuk motor hubungan belitan delta tidak ada netral, tegangan antar fasa adalah 380V.
Sedangkan motor listrik berdasarkan sumber tegangan adalah:
- Motor DC
- Motor AC
- Motor induksi (Asinkron)
- Motor sinkron
Bagian-bagian motor listrik
Bagian-bagian motor terdiri atas
- Stator
Adalah bagian motor yang diam. Contoh
- Terminal
- Kerangka atau bodi motor
- Rotor
Adalah bagian motor yang berputar. Contoh
- Bearing
- poros
- Celah udara
Adalah celah antara stator dengan rotor
- Timer
Timer adalah pewaktu untuk menentukan kerja saklar NO dan saklar NC. Saklar NO yang semula membuka menjadi menutup, dan sebaliknya saklar NC yang semula menutup menjadi terbuka.
III.a. Saklar NO dan NC
Saklar Normally open (NO)
Yaitu saklar dengan kondisi terbuka jika dalam keadaan tidak kerja, mempunyai kondisi tertutup jika bekerja. Simbol saklar dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Simbol saklar NO
III.b. Saklar Normally Closed (NC)
Yaitu saklar dengan kondisi tertutup jika dalam keadaan tidak kerja, mempunyai kondisi terbuka jika bekerja. Simbol saklar dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Simbol saklar NC
Ladder.
- Ladder
Ladder adalah gambar rangkaian pengendali dan beban di PLC.
Simbol ladder
- Beban (Load)
Start pada normally open input. Gambar 5 adalah saklar NO input
Gambar 5. Saklar normally open input
- Beban not/ load not
Start pada normally close input. . gambar 6 adalah simbol bebaan
Gambar 6.. Saklar normally close input
Berikut pada gambar 7 adalah contoh gambar rangkaian NO dan NC di ladder.
0000
Instruksi LOAD
0000
Instruksi LOAD NOT
Gambar 7. Ladder instruksi NO dan NC
Tabel 1 adalah tabel intruksi dan operan ladder NO dan NC
TABEL 1
TABEL INSTRUKSI DAN OPERAN LADDER NO dan NC
ALAMAT
INSTRUKSI
OPERAN
00000
LD
00000
00001
INSTRUKSI
00002
LD NOT
00000
00003
INSTRUKSI
- AND
Berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih input masukan dalam bentuk saklar normally open secara seri. Berikut gambar 8 adalah saklar AND
Gambar 8. Saklar AND
- AND NOT
Berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih input masukan dalam bentuk saklar normally closed secara seri. Berikut gambar adalah saklar AND NOT
Gambar 9. Saklar AND NOT
- AND dan AND NOT
Gambar 10 adalah gambar ladder rangkaian AND dan AND NOT
Gambar 10. Rangkaian AND dan AND NOT
Gambar 11. Ladder lengkap kendali dan beban
Kesimpulan:
- Garis ladder sebagian berwarna biru, PLC mempunyai kondisi siap
- Garis ladder penuh berwarna biru, PLC bekerja normal sesuai dengan pengendalian
- Garis ladder warna biru terputus, sistem pengendalian adalah ada kerusakan.
[1] Setiawan, I. (2006). Programmable Logic Controller(PLC) dan TeknikPerancangan istemKontrolYogyakarta: Penerbit Andi
[2] Bolton, Programmable Logic Controller (PLC), Jakarta, Erlangga, 2004.
[3] Datasheet, BJ Miniatur Long Distance Photo Electrics Sensors
[4] Budiyanto, M., dan Wijaya, A., 2003, Pengenalan Dasar -Dasar PLC (Programable Logic Controller),Gava Media, Yogyakarta.
Abstract
Motor listrik merupakan beban listrik untuk merubah dari tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Motor listrik digunakan untuk kompresor, pemintalan benang, konveyor, lift, escalator, AC, blower, pemotong, pompa. Sebelum motor listrik dipasang, perlu perencanaan instalasi listrik lengkap dengan kendalinya. Kendali motor listrik 3 fasa ada dua jenis yaitu kendali secara konvensional dan kendali secara elektronik yang dilengkapi dengan program. Kendali elektronika dengan progam dikenal dengan PLC. Saklar di PLC terdiri atas saklar NO ( Normally open) dan saklar NC ( Normally Close). Fungsi saklar NO untuk penghubung sedangkan saklar NC untuk pemisah. PLC memerlukan gambar instalasi untuk menghubunkan sumber listrik ke beban motor. Gambar instalasi tersebut dikenal dengan ladder. Pada waktu beban beroperasi dapat di layar computer. Jika beban beroperasi dengan baik, ada tanda biru di wiring instalasi motor dan sebaliknya jika mesin tidak beroperasi, di wiring instalasi tidak ada warna.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.