m Pemasangan Lampu penerangan di Ruang dengan Sensor Passive Infrared Receiver (PIR) terintegrasi Arduino

Authors

  • Muhammad Royhan Akademi Telkom Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.52661/j_ict.v2i2.54

Abstract

Penerangan merupakan kebutuhan pokok di ruang. Sumber cahaya di ruang adalah lampu penerangan. Tujuan penerangan adalah untuk keamanan dan kenyamanan di ruang. Secara umum Lampu dinyalakan dan dipadamkan menggunakan saklar secara manual. Jika di  ruang tidak ada penghuni, sebaiknya lampu dipadamkan  sehingga tidak terjadi rugi daya dan umur lampu (life time) lebih lama. Supaya lampu padam dengan sendiri perlu dipasang sensor deteksi orang. Sensor tersebut adalah PIR. Sensor Passive Infrared Receiver (PIR) merupakan sebuah sensor yang biasa digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia[1]. Dengan pemasangan PIR terintegrasi dengan arduino, jika ada penghuni maka lampu menyala dan sebaliknya jika tidak ada penghuni maka lampu padam 3 menit setelah penghuni keluar dari ruang.

Kata kunci : Ruang, PIR, Arduino, Lampu

Downloads

Published

2020-12-17

How to Cite

Royhan, M. (2020). m Pemasangan Lampu penerangan di Ruang dengan Sensor Passive Infrared Receiver (PIR) terintegrasi Arduino. Journal of Informatics and Communication Technology (JICT), 2(2), 8–16. https://doi.org/10.52661/j_ict.v2i2.54

Issue

Vol. 2 No. 2 (2020)

Section

Articles

License

Authors who publish with this journal agree to the following terms:

  1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
  2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
  3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.